Pinjaman Buy Now Paylater Melonjak Menjadi Rp 33,84 Triliun per Oktober 2024

Pinjaman Buy Now Paylater Melonjak Menjadi Rp 33,84 Triliun

Pinjaman Buy Now Paylater Melonjak Menjadi Rp 33,84 Triliun per Oktober 2024

Jakarta – Layanan Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater di Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan pada tahun 2024. Berdasarkan data yang disampaikan oleh PT Pefindo Biro Kredit (IdScore), nilai portofolio BNPL meningkat sebesar 22,65% secara year-on-year (YoY), mencapai Rp 33,84 triliun per Oktober 2024.

Pinjaman Buy Now Paylater Melonjak Menjadi Rp 33,84 Triliun

Direktur Komersial IdScore, Wahyu Trenggono, menyebutkan bahwa selain pertumbuhan nilai portofolio, jumlah fasilitas BNPL juga mengalami kenaikan sebesar 21,85% YoY. Kenaikan ini mencerminkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap metode pembayaran berbasis kredit digital.

“Kemudian, pertumbuhan ini juga terlihat dari peningkatan sebanyak 2,44 juta jumlah debitur dari Oktober 2023 ke Oktober 2024,” kata Wahyu kepada Kontan, Jumat (3/1/2025).

Wahyu juga mengungkapkan bahwa pertumbuhan ini jauh melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional, yang hanya mencatat kenaikan sebesar 9,10% dari sisi jumlah fasilitas dan 10,34% dari total portofolio.

Kredit Macet BNPL Menurun, Kualitas Debitur Meningkat

Menariknya, meskipun penggunaan BNPL terus meningkat, tingkat kredit macet atau non-performing loan (NPL) pada produk ini justru mengalami penurunan. Per Oktober 2024, NPL untuk BNPL tercatat sebesar 2,14% dari total kredit BNPL, lebih rendah dibandingkan sebelumnya yang sempat mencapai 5%.

“Tren penurunan NPL dalam tiga bulan terakhir mengindikasikan adanya perbaikan kualitas debitur,” ungkap Wahyu.

Namun, secara umum, tingkat NPL untuk paylater di Indonesia masih berada pada angka 3,44% hingga November 2024. Angka ini lebih stabil dibandingkan rata-rata industri kredit secara keseluruhan.

Menurut Wahyu, kelompok usia yang mendominasi kontribusi terhadap kredit macet BNPL adalah usia 30-40 tahun dengan persentase sebesar 35,65%. Disusul oleh kelompok usia 20-30 tahun dan 40-50 tahun. Fakta ini menunjukkan bahwa kelompok usia produktif masih menjadi pengguna utama layanan BNPL.

Penggunaan BNPL di Masa Depan

Dengan pertumbuhan pesat layanan BNPL, tren ini diperkirakan akan terus berlanjut. Fitur fleksibel dan mudah diakses membuat paylater menjadi pilihan utama bagi masyarakat yang ingin memenuhi kebutuhan tanpa harus memiliki kartu kredit.

Namun, di tengah pertumbuhan ini, penting bagi penyedia layanan BNPL untuk terus meningkatkan pengelolaan risiko dan edukasi bagi penggunanya. Kualitas debitur yang baik, seperti yang ditunjukkan oleh penurunan angka NPL, menjadi kunci keberlanjutan layanan ini di masa depan.

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *