Persaingan Ketat Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Tinggi

Persaingan Ketat Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Tinggi

Persaingan Ketat Bank Digital Masih Tawarkan Bunga Tinggi untuk Himpun DPK

Jakarta, KeuanganIndonesia.comBank digital di Indonesia semakin kompetitif dalam menarik Dana Pihak Ketiga (DPK). Tawaran bunga tinggi menjadi strategi utama yang masih digunakan banyak bank digital untuk menarik minat masyarakat menyimpan dananya. Namun, di tengah persaingan yang ketat, sejumlah bank digital mulai mengembangkan inovasi layanan untuk meningkatkan daya saing mereka.

PT Allo Bank Indonesia Tbk, bagian dari CT Corp, menawarkan bunga deposito hingga 6,25% per tahun melalui produk unggulannya, Allo Grow. Selain itu, Allo Bank juga menawarkan bunga tabungan 5,25% untuk periode 90 hari. “Kami memanfaatkan ekosistem kami dan mengembangkan produk menarik untuk secara bertahap menuju dana murah,” ujar Direktur Utama Allo Bank, Indra Utoyo.

Di sisi lain, PT Bank Neo Commerce Tbk (BNC) fokus pada pengembangan layanan untuk menarik dana murah (CASA). Dengan jumlah nasabah sekitar 27 juta, BNC menawarkan bunga tabungan mulai dari 4,25% per tahun dan bunga deposito hingga 8%. Menurut Direktur Utama BNC, Eri Budiono, strategi mereka kini diarahkan pada kemudahan bertransaksi di aplikasi dan promosi layanan seperti investasi reksadana serta kebutuhan harian.

Peluang dan Risiko di Tengah Persaingan

Penawaran bunga tinggi oleh bank digital menarik perhatian, tetapi juga menimbulkan risiko tertentu. Pengamat perbankan Arianto Muditomo menyebut bahwa bunga tinggi sering menjadi tanda bank dalam masa ekspansi atau menghadapi tantangan likuiditas. “Stabilitas bank dan potensi masalah likuiditas adalah hal yang harus diperhatikan oleh calon nasabah,” katanya.

Arianto juga mengingatkan bahwa masyarakat perlu meningkatkan literasi keuangan dan memahami syarat serta ketentuan sebelum memutuskan menyimpan dana di bank digital. “Investasi selalu mengandung risiko. Pilih produk yang sesuai dengan profil risiko Anda,” tambahnya.

Meskipun demikian, prospek bank digital tetap menjanjikan. Arianto menyebut bahwa persaingan memaksa bank digital untuk terus berinovasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan menjalin kolaborasi dengan fintech untuk memperluas jangkauan layanan. Bank digital dengan manajemen yang baik dan kemampuan adaptasi akan mampu bertahan dan tumbuh di pasar yang kompetitif.

Persaingan ketat di sektor bank digital memberikan tantangan dan peluang bagi pemain di industri ini. Tawaran bunga tinggi menjadi magnet utama, namun inovasi layanan dan efisiensi operasional menjadi kunci untuk memenangkan hati nasabah. Dengan literasi keuangan yang lebih baik, masyarakat dapat membuat keputusan yang bijak dalam memilih bank digital sebagai tempat menyimpan dana.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *