Rupiah Amblas ke Rp16.254 per Dolar AS Pagi Ini

Rupiah Amblas ke Rp16.254 per Dolar AS Pagi Ini

Jakarta, keuanganindonesia.com – Nilai tukar rupiah dibuka melemah di posisi Rp16.254 per dolar AS pada perdagangan Kamis (19/12) pagi.

Mata uang Garuda tercatat turun 157 poin atau 0,98 persen, mencerminkan tekanan pasar yang terus berlangsung akibat penguatan dolar AS.

Rupiah Amblas ke Rp16.254 per Dolar AS Pagi Ini
Rupiah Amblas ke Rp16.254 per Dolar AS Pagi Ini

Selain rupiah, sejumlah mata uang Asia lainnya juga mengalami pelemahan. Won Korea Selatan melemah 0,73 persen, ringgit Malaysia turun 0,74 persen, dan baht Thailand terkoreksi 0,30 persen. Mata uang lainnya, seperti dolar Hong Kong, yen Jepang, dan yuan China, mengalami pelemahan tipis sebesar 0,02 persen. Di sisi lain, peso Filipina menjadi satu-satunya mata uang Asia yang mencatat penguatan, yakni 0,14 persen.

Pergerakan Mata Uang Negara Maju

Mata uang utama negara maju juga mencatat pergerakan yang beragam. Poundsterling Inggris menguat sebesar 0,10 persen, euro naik 0,20 persen, dan franc Swiss serta dolar Australia masing-masing mencatat kenaikan 0,10 persen dan 0,08 persen. Namun, dolar Kanada sedikit melemah dengan penurunan sebesar 0,01 persen.

Faktor Penguatan Dolar AS

Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong, menjelaskan bahwa penguatan dolar AS didorong oleh kebijakan terbaru The Fed. Bank sentral AS memutuskan memangkas suku bunga sebesar 25 basis poin (bps), tetapi komentar hawkish dari Ketua The Fed, Jerome Powell, memengaruhi pasar. Powell mengindikasikan hanya akan ada pemangkasan suku bunga sebesar 50 bps pada tahun 2025, lebih rendah dari ekspektasi pasar yang memperkirakan pemangkasan hingga 75-100 bps.

Pernyataan hawkish Powell memicu penguatan dolar AS yang memberikan tekanan pada mata uang seperti rupiah Amblas

. Ini juga memengaruhi sentimen global yang lebih luas,” ujar Lukman.

Prediksi Pergerakan Rupiah

Lukman memperkirakan nilai tukar rupiah akan bergerak di kisaran Rp16.150 hingga Rp16.300 per dolar AS sepanjang hari ini. Faktor eksternal, seperti kebijakan moneter AS dan kondisi ekonomi global, masih menjadi penghambat utama stabilitas nilai tukar rupiah.

Pelemahan rupiah mencerminkan tekanan pasar global yang terus berlangsung. Dengan penguatan dolar AS yang dominan, stabilitas nilai tukar rupiah menjadi tantangan tersendiri bagi Bank Indonesia dan pemerintah. Pelaku pasar diharapkan tetap memantau perkembangan ekonomi global untuk mengantisipasi risiko lebih lanjut.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *