Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Ini Kata Menko Muhaimin
Menteri Koordinator (Menko) Bidang Pemberdayaan Masyarakat, Muhaimin Iskandar, memberikan tanggapan terkait penurunan jumlah pemudik pada Idul Fitri 2025. Menurut Muhaimin, penurunan ini diduga ada kaitannya dengan situasi ekonomi nasional yang sedang menghadapi tantangan.

Jumlah Pemudik Lebaran 2025 Turun, Ini Kata Menko Muhaimin
“Ya, stimulus sudah terus dikeluarkan. Bantuan-bantuan langsung kita percepat, termasuk berbagai skenario sudah disiapkan,” ujar pria yang akrab disapa Cak Imin tersebut usai mengikuti salat Idul Fitri di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (31/3/2025).
Pemerintah Berikan Stimulus Ekonomi
Muhaimin menekankan bahwa pemerintah telah memberikan berbagai stimulus untuk mendukung ekonomi masyarakat. Berbagai bantuan langsung juga dipercepat penyalurannya guna mengurangi beban ekonomi warga menjelang Lebaran. Ia yakin bahwa upaya ini dapat membantu pemulihan ekonomi dalam jangka panjang.
“Insya Allah (bisa bantu perbaikan ekonomi). Yang paling penting kita bahu-membahu menyadari beratnya tantangan, terutama akibat global, khususnya akibat kebijakan Amerika Serikat,” jelasnya.
Peran Kebersamaan dalam Menghadapi Tantangan Ekonomi
Muhaimin juga menekankan pentingnya kebersamaan antara masyarakat, pemerintah, dan para tokoh untuk saling membantu menghadapi situasi ekonomi yang sulit. Ia mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan bekerja sama dalam menghadapi tantangan global yang mempengaruhi perekonomian nasional.
Data Penurunan Jumlah Pemudik
Berdasarkan proyeksi Kementerian Perhubungan, jumlah pemudik pada tahun 2025 mencapai 146,48 juta orang. Angka ini turun sekitar 24 persen dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 193,6 juta orang. Penurunan jumlah pemudik ini menunjukkan adanya perubahan tren mudik di masyarakat.
Baca juga:Update Harga BBM Pertamina di Seluruh Indonesia per 30 Maret 2025
Di sisi lain, data dari Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) memperkirakan perputaran uang selama libur Lebaran 2025 hanya mencapai Rp 137,975 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2024 yang mencapai Rp 157,3 triliun. Hal ini menunjukkan adanya penurunan daya beli masyarakat pada momen Lebaran.
Tanggapan dari DPR RI
Ketua DPR RI, Puan Maharani, juga ikut menyoroti fenomena ini
“Saat ini perekonomian memang sedang menghadapi tantangan yang sedemikian rupa,” kata Puan dalam keterangan resminya. Ia meminta pemerintah untuk memastikan bahwa bantuan sosial (bansos) bagi masyarakat menjelang Lebaran terdistribusi tepat waktu dan tepat sasaran.
Program Bantuan Sosial Jelang Idul Fitri
Puan menambahkan bahwa pemerintah telah menargetkan dua program bansos bisa tersalurkan jelang Idul Fitri 1446 Hijriah, yakni Program Keluarga Harapan (PKH) dan Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT)
Faktor Eksternal Pengaruhi Ekonomi
Menurut Muhaimin, tantangan ekonomi saat ini tidak terlepas dari faktor eksternal, terutama kebijakan moneter Amerika Serikat yang berdampak pada perekonomian global. Ia berharap bahwa dengan kebersamaan dan upaya nyata dari pemerintah, kondisi ekonomi dapat segera membaik.
Dampak Kebijakan Ekonomi terhadap Mobilitas
Salah satu dampak langsung dari penurunan daya beli adalah berkurangnya mobilitas masyarakat dalam mudik. Banyak warga yang memilih untuk tetap tinggal di kota karena mempertimbangkan biaya perjalanan dan kebutuhan ekonomi lainnya.
Harapan Menko Muhaimin
Cak Imin berharap agar masyarakat tidak patah semangat dalam menghadapi situasi ini. Ia mengajak semua pihak untuk bergotong royong dan menjaga solidaritas. Pemerintah akan terus mengupayakan bantuan yang tepat guna agar masyarakat dapat merasakan manfaatnya secara langsung.
Kesimpulan
Penurunan jumlah pemudik pada Lebaran 2025 ini menunjukkan adanya dampak ekonomi yang signifikan terhadap mobilitas masyarakat. Pemerintah, melalui berbagai program bantuan dan stimulus ekonomi, terus berupaya menjaga stabilitas ekonomi nasional.
Menko Muhaimin mengajak semua pihak untuk tetap optimis dan berjuang bersama dalam menghadapi kesulitan ekonomi.