Laba Bersih Industri Asuransi Jiwa Tumbuh 18%, Begini Kondisi di Sejumlah Perusahaan
Industri asuransi jiwa di Indonesia mencatatkan pertumbuhan laba bersih yang signifikan hingga Oktober 2024.
Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laba bersih industri ini tumbuh 18,20% secara tahunan (YoY).
Lonjakan ini didorong oleh hasil investasi yang kuat, meskipun pertumbuhan premi relatif kecil dan nilai klaim sedikit menurun.
Pertumbuhan ini mencerminkan kemampuan industri untuk beradaptasi di tengah tantangan ekonomi yang dinamis.
Perusahaan asuransi seperti Sun Life Indonesia dan Sompo Insurance Indonesia berhasil mencatatkan
kinerja yang positif, berkat strategi inovasi dan kolaborasi yang diterapkan.
Kinerja Sun Life Indonesia dan Sompo Insurance Indonesia
Sun Life Indonesia mencatatkan laba bersih sebesar Rp 34,95 miliar hingga November 2024, tumbuh 10% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
President Director Sun Life Indonesia, Teck Seng Ho, menyebutkan bahwa premi yang diterima
mencapai Rp 1,80 triliun, sementara klaim dan manfaat yang dibayarkan sebesar Rp 486,46 miliar.
Teck Seng Ho menegaskan bahwa strategi utama perusahaan adalah kolaborasi dengan
berbagai pihak untuk menghadapi tantangan ekonomi dan dampak bencana alam.
Kolaborasi merupakan kunci menghadapi tantangan besar seperti bencana alam,” ujarnya.
Sun Life Indonesia juga optimistis dapat mempertahankan pertumbuhan positif hingga akhir tahun 2024 dan seterusnya.
Di sisi lain, Sompo Insurance Indonesia melaporkan laba bersih setelah pajak sebesar Rp 100,9 miliar hingga November 2024, tumbuh 35% YoY.
Presiden Direktur Sompo Insurance Indonesia, Eric Nemitz, menjelaskan bahwa tiga lini bisnis utama—properti (43%), kendaraan
bermotor (24%), dan asuransi kesehatan (14%)—memberikan kontribusi 82% terhadap total premi.
Sompo Insurance juga menunjukkan kekuatan kecukupan modal dengan Risk-Based Capital (RBC) sebesar 227,27%, jauh di atas ketentuan regulator sebesar 120%.
Pada lini bisnis syariah, surplus dana tabarru mencapai Rp 47,3 miliar, tumbuh 41% YoY, dan RBC syariah tercatat di angka 538,7%.
Strategi Masa Depan dan Persiapan Regulasi
Menanggapi regulasi OJK yang mewajibkan spin-off Unit Usaha Syariah (UUS) paling lambat
Desember 2026, Sompo Insurance telah memulai langkah pemisahan bisnis syariah menjadi entitas mandiri pada November 2024.
Eric Nemitz menegaskan bahwa fokus utama perusahaan pada 2025 adalah meningkatkan kualitas layanan bagi nasabah dan mitra. “Kami percaya bahwa kualitas layanan adalah kunci untuk menarik lebih banyak nasabah dan mitra baru,” katanya.
Sun Life Indonesia juga berkomitmen untuk terus memperkuat kolaborasi dan inovasi dalam menghadapi tantangan tahun mendatang.
Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan daya saing perusahaan di industri asuransi jiwa yang semakin kompetitif.
Pertumbuhan laba bersih industri asuransi jiwa sebesar 18% menunjukkan potensi besar sektor ini di tengah tantangan ekonomi.
Perusahaan seperti Sun Life Indonesia dan Sompo Insurance Indonesia terus mencatatkan kinerja positif melalui strategi inovatif dan fokus pada pelayanan nasabah.
Dengan adaptasi terhadap regulasi baru dan penguatan layanan, industri ini diproyeksikan terus berkembang dan memberikan kontribusi besar bagi perekonomian nasional.