KEUANGANINDONESIA | Berita Keuangan, Sumber Informasi Terbaru disini. BANK Korporasi Minim Ekspansi Perbankan Minim Beri Kredit Sindikasi

Korporasi Minim Ekspansi Perbankan Minim Beri Kredit Sindikasi


Korporasi Minim Ekspansi Perbankan Minim Beri Kredit Sindikasi

Korporasi Minim Ekspansi Perbankan Minim Beri Kredit Sindikasi

Kuartal pertama tahun 2025 hampir berakhir, namun aktivitas ekspansi korporasi masih terpantau lesu. Hal ini terlihat dari penyaluran kredit sindikasi yang mengalami penurunan signifikan dalam tiga bulan pertama tahun ini.

Korporasi Minim Ekspansi Perbankan Minim Beri Kredit Sindikasi

Korporasi Minim Ekspansi Perbankan Minim Beri Kredit Sindikasi

Berdasarkan data Bloomberg, sejak Januari hingga 19 Maret 2025, total kesepakatan kredit sindikasi dari sisi mandated lead arranger (MLA) hanya mencapai US$ 743,2 juta.

Bank-bank besar yang biasanya menjadi pemimpin dalam penyaluran kredit sindikasi juga mengalami penurunan drastis.

  • PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) menjadi penyalur kredit sindikasi terbesar pada periode ini dengan nilai US$ 213,8 juta. Namun, jumlah ini masih jauh lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang mencapai US$ 1,05 miliar.
  • PT Bank Mandiri Tbk yang pada kuartal pertama 2024 menyalurkan US$ 964,9 juta, kini hanya mencatatkan US$ 130,3 juta dan turun ke peringkat keempat.
  • PT Bank Central Asia Tbk (BCA), yang pada 2024 menyalurkan US$ 469,8 juta, belum terlihat menyalurkan kredit sindikasi pada kuartal pertama 2025.
  • PT Bank DBS Indonesia juga belum melakukan penyaluran kredit sindikasi tahun ini, padahal pada periode yang sama tahun lalu mereka memiliki dua kesepakatan dengan nilai total US$ 193 juta.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penurunan Kredit Sindikasi

Menurut Corporate Secretary Bank Mandiri, M. Ashidiq Iswara, penurunan kredit sindikasi pada 2025 sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor makroekonomi, baik di tingkat domestik maupun global.

Ashidiq mengungkapkan bahwa sektor korporasi saat ini lebih selektif dalam melakukan ekspansi, sejalan dengan:

  • Ketidakpastian ekonomi global yang masih berlanjut.
  • Volatilitas suku bunga yang membuat perusahaan lebih berhati-hati dalam mengambil pinjaman.
  • Strategi optimalisasi pembiayaan oleh pelaku usaha yang lebih memilih sumber pendanaan internal atau alternatif lain dibandingkan kredit sindikasi.

Selain itu, beberapa proyek besar lebih banyak memanfaatkan pendanaan internal atau skema lain yang tidak bergantung pada pinjaman dari perbankan.


Bank Tetap Optimistis dan Proaktif dalam Kredit Sindikasi

Meskipun ada penurunan signifikan, beberapa bank tetap optimistis bahwa kredit sindikasi masih memiliki potensi untuk tumbuh, terutama di sektor-sektor strategis.

  • Bank Mandiri menyatakan akan tetap proaktif dalam mendorong pertumbuhan kredit sindikasi, namun tetap mengedepankan prinsip kehati-hatian dan fokus pada sektor-sektor prioritas yang berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
  • BCA menegaskan bahwa pihaknya tetap akan menyalurkan kredit sindikasi dan saat ini prosesnya masih berjalan. Bank ini juga akan memilih proyek yang sesuai dengan risk appetite, posisi likuiditas, dan modal yang tersedia.
  • Bank DBS Indonesia melalui Managing Director Institutional Banking Group, Kunardy Lie, menilai bahwa meskipun saat ini ada perlambatan, kredit sindikasi tetap menjadi pilihan pendanaan yang menarik, terutama untuk proyek berskala besar dan strategis.

baca juga:Peluang dan Tantangan Asuransi Syariah Indonesia di Pasar OECD


Proyeksi Kredit Sindikasi di Sisa Tahun 2025

Meskipun awal tahun ini menunjukkan tren penurunan, beberapa faktor dapat menjadi pendorong pertumbuhan kredit sindikasi dalam beberapa bulan ke depan, antara lain:

  1. Proyek Pemerintah dan Infrastruktur

    • Sejumlah proyek infrastruktur strategis yang didukung pemerintah dapat menjadi pemicu peningkatan kredit sindikasi.
    • Dukungan regulasi dan kebijakan pemerintah yang mempermudah perizinan sektor padat karya dapat meningkatkan kebutuhan pendanaan korporasi.
  2. Stabilitas Ekonomi dan Suku Bunga

    • Jika kondisi ekonomi global membaik dan volatilitas suku bunga menurun, perusahaan dapat lebih percaya diri dalam mengambil pinjaman sindikasi.
  3. Perubahan Strategi Pembiayaan Korporasi

    • Korporasi yang semula mengandalkan pendanaan internal mungkin akan kembali menggunakan kredit sindikasi seiring dengan berkembangnya proyek-proyek baru.

Kesimpulan

Minimnya ekspansi korporasi telah berdampak langsung pada penurunan kredit sindikasi di kuartal pertama 2025. Penyaluran kredit sindikasi dari berbagai bank besar mengalami penurunan signifikan, dengan faktor utama berupa ketidakpastian ekonomi global, volatilitas suku bunga, serta strategi pembiayaan alternatif oleh pelaku usaha.

Leave a Reply

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *